Membuat Topeng Cetakan Balon

Topeng merupakan cerminan karakter atau sifat manusia, sebagaimana karakter, sifat, watak manusia yang bermacam-macam. Kita pun dapat membuat topeng dengan berbagai karakter, ada topeng yang berkarakter lucu atau jenaka, garang dan pemberani, menyeramkan dan jahat, atau yang sabar dan ramah.

Topeng Nusantara kebanyakan dibuat dari bahan kayu, beberapa jenis kayu yang digunakan antara laian kayu kenanga, pule, mentaos, cangkring, waru, dan cendana. Topeng kayu dibuat dengan teknik pahat dan cungkil. Kayu dibuat bentuk kasar terlebih dahulu baru kemudian bagian-bagian yang tidak dibutuhkan dibuang dengan cara dicungkil. Setelah bentuk yang diinginkan telah terwujud baru kemudian topeng dihaluskan.

Untuk mendapatkan keterampilan membuat topeng kayu diperlukan latihan dalam waktu yang cukup lama. Sebagai latihan membuat topeng dapat dilakukan dengan cara membuat topeng kreasi dengan teknik yang lain. Teknik yang digunakan pada saat membuat topeng kreasi bisa menggunakan teknik cetak menggunakan balon maupun tanah liat. Pada tulisan ini hanya akan membahas mengenai cara membuat topeng kreasi dengan menggunakan balon saja.

A. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan ketika membuat topeng kreasi dari bahan cetakan balon diantaranya adalah lem kertas, koran bekas, balon karet, cat air, spidol, gunting, tali, kuas dan karet. Alat dan bahan tersebut tentunya mudah ditemukan di sekitar kita.

B. Cara Membuat
Setelah alat dan bahan yang dibutuhkan disediakan selanjutnya adalah membuat topeng kreasi dengan cetakan balon. Untuk membuat topeng dengan bahan cetakan balon dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Topeng merupakan cerminan karakter atau sifat manusia Membuat Topeng Cetakan Balon
  1. Tiuplah balon sampai sebesar kepala kemudian ikat bagian ujung balon agar udara tidak keluar. 
  2. Buatlah sketsa wajah pada balon, bagian wajah yang dibuat antara lain hidung, mata, mulut. Sketsa bagian wajah dilukis menggunakan spidol.
  3. Campurkan lem kertas dengan sedikit air dalam wadah mangkuk, cairan lem diusahakan jangan terlalu encer.
  4. Robek-robeklah koran bekas dengan lebar selebar jari, kemudian masukan ke dalam adonan lem yang sudah dibuat.
  5. Tempelkan satu-persatu robekan kertas tersebut di dalam garis batas seketsa bagian wajah di luar pola mata dan hidung. Tempelkan beberapa kali sehingga topeng lebih tebal, sebaiknya lapisan kertas koran lebih dari tiga lapis sehingga topeng lebih tebal.
  6. Setelah selesai menempelkan kertas, biarkan sampai mengering. Usahakan tempelan kertas yang dibentuk rajin sehingga hasil topeng nantinya akan bagus. Sebaiknya jangan dikeringkan di bawah sinar matahari karena balon bisa meletus, dan jangan diletakkan di atas lantai karena balon bisa menyusut,cukup didiamkan saja ditempat yang sejuk seperti di atas meja.
  7. Setelah tempelan kertas kering kempiskan balon sehingga balon terlepas dari kertas tempelan yang sudah mengering.
  8. Rapikan bagian-bagian tepi topeng dan bagian mata dan hidung menggunakan gunting. Hati-hati saat menggunakan gunting agar tidak mengenai bagian-bagian topeng yang dibutuhkan.
  9. Selanjutnya warnailah topeng menggunakan kuas dan cat air.
  10. Butlah lobang untuk memasukkan tali pada tepi topeng.

Ketika membuat topeng kreasi dari cetakan balon harus memperhatikan aspek proporsi dan keseimbangan. Proporsi artinya bentuk dan ukuran bagian topeng yang dibuat harus sesuai dengan bentuk dan ukuran objek yang ditiru. Misalnya bentuk dan ukuran kedua mata harus sama dan seimbang, ukuran hidung, mata, telinga, mulut harus seimbang dengan besarnya ukuran kepala.

Karakter topeng topeng berfungsi sebagai alat untuk menggambarkan tokoh-tokoh yang dikehendaki. Topeng yang dikenakan oleh pemain dapat mengekspresikan karakter-karakter tertentu seperti kasar, lembut, gagah, halus, jahat, baik dan lain sebagainya. Secara garis besar, karakter topeng-topeng di wujudkan dalam bentuk hidung, mata, mulut dan juga warna topeng.

Selain itu warna juga dimaksudkan untuk menggambarkan tokoh-tokoh, warna merah menunjukkan tokoh berwatak angkara, jahat, berani. Merah jambu menggambarkan tokoh yang keras hati. Warna biru tua menggambarkan tokoh dengan kekuatan magis, warna biru telur menunjukkan tokoh baik hati, warna putih menunjukkan kesucian dan hitam menggambarkan tokoh yang bijak dan teguh.