Roti Mantou China



Cerita Seram Mengenai Roti Mantou China
Roti mantou atau kalau di Indonesia lebih populer dengan nama BAKPAO, adalah  salah satu makanan warisan budaya dari China. Biasa terbuat dari tepung beras atau tepung gandum yang kaya akan karbohidrat. Bentuk dan warnya sekarang sudah macam-macam, isinya juga macam-macam dan karena penyebarannya sudah mendunia maka seringkali di daerah yang baru sudah mengalami adaptasi selera lidah masyarakat lokal setempat.
Nah, berhubung ini bukan blog tentang resep masakan maka tidak disinggung sama sekali soal bagaimana cara memasak bakpao hehehe sorry ya yang sudah ngarep. Tapi kita akan sedikit melihat cerita unik di balik bakpao yang sudah menjadi buah bibir masyarakat Tiongkok.
 

Dalam bahasa aslinya, bakpao disebut mantou (baca: mandou) yang secara harafiah artinya kepala orang barbar. Kisah legendanya berasal dari jaman Tiga Kerajaan. Ketika itu ahli strategi dari kerajaan Shu, Zhuge Liang sedang memimpin pasukannya untuk menyerang suku Barbar di bagian selatan China (sekarang Burma) yang dipimpin oleh Raja Meng Huo. Singkat cerita kemenangan akhirnya diraih oleh pasukan Shu. 
Dalam perjalanan balik ke kerajaan Shu, rombongan pasukan terhadang oleh sungai yang ber-arus deras sekali sehingga segala upaya untuk menyeberanginya menemui kegagalan. Akhirnya Zhuge Liang pun mencari informasi dari masyarakat setempat tentang cara untuk menyeberangi sungai tersebut. Seorang penduduk bercerita bahwa biasa suku barbar memberikan 50 orang dari sukunya untuk dipenggal dan kepalanya ditenggelamkan di sungai itu sebagai tumbal untuk meredakan kemarahan dewa penjaga sungai sehingga mereka diijinkan untuk menyeberang. 
Sungai Yangtze yang dipercaya sebagai sungai yang diseberangi Zhuge Liang

Zhuge Liang pun terpaksa memutar otaknya karena dia tidak mau mengorbankan anak buahnya untuk menyeberangi sungai. Akhirnya dicarilah pengganti kepala manusia untuk meredakan amarah dewa penjaga sungai. Zhuge Liang memerintahkan pasukannya untuk membuat roti yang dibentuk menyerupai kepala manusia (bulat dan memiliki sisi yang datar di bagian bawahnya) dan menyembelih kuda dan sapi untuk dipakai dagingnya sebagai isi dari roti tersebut. Roti-roti itulah yang akhirnya dibuang ke sungai dan ternyata diterima oleh dewa penjaga sehingga Zhuge Liang dan pasukannya bisa menyeberang dengan selamat. Sejak itulah roti tersebut diberi nama "mantou" atau kepala orang barbar yang namanya dipakai sampai saat ini.