Bagaimana Perjalanan Listrik Bisa Sampai Ke Rumah Kita?

Di zaman yang serba modern seperti sekarang ini, listrik sangatlah penting bagi kita. Karena dengan adanya listrik kita dapat menggunakan berbagai macam peralatan listrik rumah tangga yang biasa kita gunakan sehari-hari. Berbagai peralatan listrik maupun elektronik rumah tangga yang ada dirumah kita takkan berguna jika tidak ada listrik.

Di rumah kita sudah tersedia listrik, yang dapat kita gunakan untuk berbagai keperluan, Misalnya untuk menyalakan TV (Televisi), pompa air, kipas angin, rice cooker, AC, mesin cuci, kulkas (Lemari Es), charger hp ataupun laptop, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan mencolokkan steker dari berbagai peralatan listrik rumah tangga tersebut ke stopkontak (Colokan), maka peralatan listrik maupun peralatan elektronik yang kita miliki dapat bekerja.

Lalu, dari manakah sebenarnya listrik yang kita gunakan sehari-hari?
Bagaimana perjalanan sumber listrik hingga sampai ke rumah kita?

Sebenarnya listrik yang biasa kita gunakan sehari-hari dirumah, sumbernya berasal dari pembangkit listrik, lalu kemudian disalurkan melalui jaringan-jaringan tegangan tinggi. Perjalanan listrik bisa sampai ke rumah kita ternyata melalui proses yang cukup panjang. Untuk lebih jelasnya silahkan simak pada uraian di bawah ini yang menjelaskan asal sumber listrik sampai perjalanan listrik tersebut sampai ke rumah kita.

Saat listrik di rumah kita padam, maka seluruh peralatan listrik rumah tangga yang biasa kita pakai tak dapat digunakan, bahkan lampu-lampu juga ikut padam, sehingga rumah kita menjadi gelap dan sunyi. Lalu, pernahkah kita bertanya berasal dari manakah sumber listrik tersebut?

Bagi yang menggunakan genset sendiri, tentunya sumber listrik yang digunakan berasal dari genset tersebut. Akan tetapi, bagi yang mendapatkan sumber listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara), tentu listrik yang digunakan tersebut berasal dari PLN. Listrik yang biasa kita gunakan di rumah adalah tegangan listrik jenis AC (Alternating Current) atau biasa disebut dengan Tegangan listrik arus bolak-balik. Besar tegangan listrik sampai di rumah kita adalah sebesar 220 VAC (Volt AC) yang biasa kita gunakan sehari-hari.

Setiap energi listrik arus bolak-balik (AC) berasal dari suatu pembangkit listrik AC,
Pembangkit listrik AC ini biasa disebut dengan Alternator (Alternating Current Generator) atau biasa juga disebut generator listrik AC. Genset sendiri juga merupakan pembangkit listrik AC seperti Alternator namun pada umumnya kemampuan energi yang dihasilkan oleh genset hanya bisa untuk satu rumah saja.

Jadi, listrik yang sampai dirumah kita berasal dari suatu pembangkit listrik yang berupa Alternator atau Generator listrik AC. Selain itu mesin pembangkit listrik dapat digerakkan atau ditenagai dengan memanfaatkan tenaga dari alam sekitar dan tenaga lain yang dikembangkan.

Terdapat berbagai jenis tenaga dari alam sekitar atau tenaga yang dikembangkan lainnya yang dapat digunakan untuk mesin pembangkit listrik, diantaranya adalah :

PLTGU : Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap
PLTP : Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi
PLTD : Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
PLTA : Pembangkit Listrik Tenaga Air
PLTS : Pembangkit Listrik Tenaga Surya
PLTN : Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
PLTMG : Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas
PLTU : Pembangkit Listrik Tenaga Uap
PLTG : Pembangkit Listrik Tenaga Gas

Listrik yang sampai ke rumah kita, berasal dari berbagai macam pembangkit listrik dan di indonesia sendiri pembangkit listrik yang paling banyak adalah PLTA dan PLTU. Listrik yang dihasilkan baik dari PLTU ataupun PLTA tersebut, akan disalurkan sekaligus diproses lebih lanjut melalui beberapa jaringan-jaringan listrik yang hingga akhirnya sampai di rumah-rumah.

Berikut ini jalur distribusi jaringan listrik mulai dari sumber utamanya sampai pendistribusiannya ke rumah-rumah.
Perjalanan listrik sampai ke rumah
1. Pembangkit Listrik

Pembangkit listrik adalah sumber listrik utama yang dimana listriknya akan disalurkan ke rumah-rumah, namun karena jaraknya cukup jauh, maka pembangkit listrik ini harus melalui beberapa proses terlebih dahulu sebelum dapat digunakan oleh konsumen. Tegangan listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik utama, adalah berkisar antara 6 - 24KV (6.000 - 24.000 Volt).

2. Jaringan Transmisi

Tegangan dari pembangkit listrik yang semula berkisar (6KV - 24KV) dinaikkan menjadi 70KV - 500KV pada gardu induk oleh trafo step-up (tranformator penaikan tegangan). Alasan menaikan tegangan di jaringan transmisi adalah untuk menurunkan arus, dan tujuan utama penurunan arus ini adalah untuk meminimalisir rugi daya selama perjalanan panjang sehingga menjadi lebih ekonomis.

Tegangan listrik dari pembangkit listrik utama yang telah dinaikkan tegangannya tadi, kemudian disalurkan melalui jaringan transmisi, jaringan transmisi biasanya menggunakan sistem saluran udara (kabelnya berada diatas udara).

3. Jaringan Distribusi Primer

Kalau kita lihat pada gambar di atas, setelah listrik mengalami perjalanan jauh, listrik tersebut diturunkan menjadi 150KV yang awalnya tegangannya sebesar 500KV. Tegangan 150KV inilah yang nantinya masuk ke konsumen industri besar.

Selain langsung disalurkan ke konsumen industri besar, tegangan ini akan masuk lagi ke gardu induk untuk diturunkan lagi menjadi 20KV. Tegangan 20 KV ini bisa langsung dipakai oleh industri skala menengah atau pelaku usaha bisnis menengah biasanya disebut konsumen TM (Tegangan Menengah).

4. Jaringan Distribusi Sekunder

Jaringan distribusi primer dengan tegangan sebesar 20KV ini kemudian dialirkan menuju jaringan distribusi sekunder, dan diturunkan oleh trafo step-down (tranformator penurun tegangan) menjadi 380Volt (fasa dengan fasa) atau 220Volt (fasa dengan netral).

Jaringan distribusi sekunder dengan tegangan 220Volt (fase dan netral) inilah yang kemudian dialirkan ke rumah-rumah kita, dan dapat kita gunakan untuk menyalakan berbagai peralatan listrik rumah tangga yang kita miliki.

Demikian artikel tentang perjalanan listrik bisa sampai ke rumah kita. Semoga bermanfaat.