Prinsip Kerja ELCB Sebagai Pengaman Bahaya Sengatan Listrik

Listrik merupakan suatu energi yang sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari kita, hampir semua pekerjaan atau kegiatan sehari-hari di rumah, umumnya dilakukan dengan memanfaatkan energi listrik tersebut, namun disamping kegunaannya yang sangat bermanfaat, listrik juga dapat membahayakan kita sebagai pengguna listrik tersebut.

Bahaya akibat listrik tidak bisa di anggap remeh, seperti bahaya sengatan listrik terhadap manusia atau biasa disebut kesetrum yang dapat mengakibatkan luka bakar, cedera serius atau yang lebih parahnya bahkan dapat berujung kematian. Tentunya hal semacam ini, tidaklah kita inginkan, namun pertanyaannya adalah bagaimana cara mengamankan keluarga kita dari bahaya sengatan listrik tersebut?

Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan melengkapi instalasi listrik di rumah menggunakan peralatan pengaman listrik yaitu ELCB untuk melindungi keluarga kita dari bahaya akibat sengatan listrik tersebut.

ELCB
ELCB atau singkatan dari Earth Leakage Circuit Breaker merupakan sebuah alat pengaman instalasi listrik yang bekerja memutus arus listrik ketika mendeteksi adanya kebocoran pada arus listrik ke ground atau tanah, dan kelebihan ELCB yang paling penting adalah bisa memutuskan arus listrik saat terjadi kontak antara listrik dengan tubuh manusia yang bersentuhan dengan ground (tanah).

Jika seseorang mengalami tersengat listrik, maka ELCB akan bekerja dalam waktu kurang dari 0,1 detik untuk memutus arus listrik. Selain melindungi manusia dari sengatan listrik, ELCB juga sangat berguna untuk melindungi peralatan yang sangat sensitif terhadap kebocoran listrik akibat kesalahan instalasi dan gangguan listrik lainnya.

Selain ELCB ada beberapa peralatan pengaman kebocoran arus listrik lainnya seperti :
  • GFCI (Ground Fault Circuit Interrupter)
  • RCD (Residual Current Devices)
Lalu bagaimanakah cara atau prinsip kerja ELCB sebagai pengaman bahaya sengatan listrik?

Prinsip kerja ELCB anti kontak pengaman kebocoran listrik

Prinsip kerja dari ELCB adalah mendeteksi adanya kebocoran arus listrik baik pada gangguan tanah maupun gangguan terhadap ground dengan cara membandingkan nilai antara fasa dan netral dari instalasi listrik.

Dalam keadaan normal (tidak ada gangguan arus bocor) dan posisi ELCB terhubung, arus yang keluar melalui titik fasa dan netral pada instalasi listrik selalu berbanding lurus (seimbang). Dan apabila ada perbedaan nilai arus pada titik fasa dan netral yang diakibatkan oleh adanya gangguan tidak seimbang antara titik fasa terhadap tanah atau ground maka ELCB akan segera memutuskan aliran listrik pada instalasi listrik tersebut.

Ketidak seimbangan arus antara titik fasa dengan netral tersebut terjadi karena adanya kebocoran arus listrik ke ground atau tanah. Dan ELCB beroperasi mengukur keseimbangan arus listrik antara fasa dan netral tersebut dengan menggunakan Differential Current Transformer (trafo arus).

Trafo arus tersebut akan mengukur ketidak seimbangan atau selisih antara arus listrik yang mengalir melewati titik fasa dengan arus yang kembali melalui kabel netral. Dan dalam keadaan normal (tidak ada gangguan arus bocor), selisih nilai arus pada titik fasa dengan netral adalah nol (nilai arus listriknya sama). Namun, apabila ada selisih atau ketidak seimbangan pada nilai arus listrik antara kedua titik tersebut, maka ELCB akan bekerja memutus aliran listrik pada instalasinya.

Selisih arus listrik untuk dapat bekerja memutus arus listrik pada ELCB bervariasi tergantung spesifikasi ELCB itu sendiri.

Ada beberapa macam spesifikasi ELCB dengan sensitivitas terhadap selisih (ketidak seimbangan) arus listrik yang berbeda, antara lain sebagai berikut :

ELCB dengan sensitivitas tinggi (high sensitivity) 6mA – 30mA untuk proteksi manusia terhadap bahaya sengatan listrik.

ELCB dengan sensitivitas sedang (mid sensitivity) 100mA – 1000mA untuk proteksi benda-benda terhadap bahaya kebakaran.

ELCB dengan sensitivitas rendah (low sensitivity) 3A – 30A untuk perlindungan kerusakan terhadap peralatan listrik.

Sebagai contoh, berikut ini adalah cara kerja ELCB :

Kondisi ELCB normal (tidak ada gangguan)

Misalnya saja ELCB dalam keadaan normal dengan kondisi instalasi listrik kita yang tidak ada gangguan kebocoran arus listrik, maka arus listrik yang melewati kedua titik yaitu titik fasa dan netral harus sama misalnya 1 A.

Dengan selisih arus listrik antara titik fasa dan netral adalah :

1 Ampere - 1 Ampere = 0 Ampere.

Jadi kondisi ELCB normal (tidak ada gangguan) adalah nilai arus seimbang.

Kondisi ELCB mendeteksi adanya gangguan.

Ketika salah satu titik kabel mengalami kebocoran listrik, dan tersentuh oleh manusia misalnya kabel tersebut adalah kabel titik fasa, maka yang akan terjadi adalah ada peningkatan arus listrik pada titik fasa tersebut, namun karena yang tersentuh hanya titik fasa saja, maka titik netral tidak mengalami peningkatan arus.

Sehingga terjadilah selisih atau ketidak seimbangan arus listrik antara titik fasa dengan netral. Kita anggap saja peningkatan titik fasa sebesar 0,03 A atau 30mA.

Maka nilai selisih arus listrik antara kabel titik fasa dengan netral adalah :

1,03 Ampere - 1 Ampere = 0,03 Ampere atau 30mA.

Dengan selisih atau ketidak seimbangan arus listrik sebesar 30 mA adalah kebocoran listrik, maka ELCB dengan sensitifitas 30 mA akan mendeteksi kebocoran listrik ini, dan dengan cepat akan memutuskan aliran listrik pada instalasi kita, sehingga saat kita tersengat listrik maka secara otomatis ELCB dengan segera menyelamatkan kita dari bahaya sengatan listrik tersebut.

Karena itulah, melengkapi instalasi listrik menggunakan ELCB sangatlah dianjurkan untuk keselamatan kita semua dari bahaya sengatan listrik yang sangat besar.

Demikian untuk artikel kali ini mengenai prinsip kerja ELCB sebagai pengaman bahaya sengatan listrik, semoga bermanfaat.