4 Hal Yang Dapat Memotivasi Guru Lebih Berprestasi, Nomor 4 Sangat Penting

4 Hal Yang Dapat Memotivasi Guru, Nomor 4 Sangat Penting - Guru memiliki peran yang sangat penting dalam membangun sebuah peradaban. Dari tangan-tangan para guru inilah, akan lahir para pemimpin bangsa yang cerdas dan berkarakter. Namun, terkadang antara peran dan apa yang didapatkan oleh guru tidak seimbang, teruama para guru honorer.

Karena pengaruh berbagai macam faktor, terkadang guru juga tidak semangat dalam menjalankan perannya yang sangat penting tersebut. Datang ke sekolah, hanya untuk menggugurkan kewajiban saja.

 Guru memiliki peran yang sangat penting dalam membangun sebuah peradaban 4 Hal Yang Dapat Memotivasi Guru Lebih Berprestasi, Nomor 4 Sangat Penting
4 hal penting yang dapat memotiavsi guru


Berangkat, datang, menyuruh anak masuk sekolah, ceramah, menyuruh anak mencatat dan memberikan anak PR kemudian pulang. Jika, aktifitas guru sehari-hari seperti itu tentu saja tidak akan memberikan efek signifikan dalam mencetak calon pemimpin bangsa yang cerdas dan berkarakter.

Akan tetapi, kita juga tidak bisa menyalahkan guru sepenuhnya ketika semangat guru menurun drastis sehingga proses mentransfer ilmu kepada peserta didik tidak maksimal. Mungkin ada banyak faktor yang mempengaruhi semangat guru menjadi menurun.

Untuk itu, para pemangku kepentingan harus bisa memberikan motivasi kepada para guru agar kualitas pembelajaran terus meningkat sehingga bisa mencapai hasil yang diharapkan.

Hmmm.... kira-kira apa saja yang bisa memotivasi guru? Simak 4 hal yang dapat memotivasi guru berikut ini.

4 Hal Penting Yang Dapat Memotivasi Guru


1. Berikan solusi, bukan omelan
Dalam menjalankan tugasnya, sudah pasti guru juga sering melakukan kesalahan. Entah itu kesalahan dalam berperilaku maupun kesalahan dalam menjalankan proses pembelajaran. Akibatnya, proses pembelajaran tidak berjalan sesuai harapan.

Meskipun guru menyadari dirinya salah, tapi pada dasarnya guru tidak suka jika diomeli atasannya, entah itu kepala sekolah maupun pejabat yang ada diatasnya. Guru lebih suka diajak diskusi, mengenai proses pembelajaran kemudian dievaluasi. Dari hasil evalusi tersebut, mungkin akan ditemuakn kesalahan atau kekurangan, nah yang diharapkan atasan memberikan solusi untuk menyempurnakan kesalahan tersebut bukan omelan tanpa jalan keluar.

2. Berikan pelatihan
Diklat atau pendidikan dan pelatihan diperlukan bagi guru untuk meningkatkan mutu pendidikan. Untuk itu sekolah juga perlu membuat program peningkatan mutu pendidikan bagi para guru. Berikan guru kesempatan secara merata untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.

Selain bisa meningkatkan kualitas guru, pelatihan juga memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan jaringan antar sesama guru. Semakin luas jaringan yang dimiliki, maka akan semakin banyak pula guru memiliki referensi pembelajaran. Diharapkan antar sesama guru bisa saling berbagai informasi, berbagai pengalaman, berbagi perangkat pembelajaran dan berbagai materi referensi.

3. Ajak untuk berwisata
Kerja, kerja dan kerja. Mungkin 3 kata ini bertujuan untuk mengejar sebuah target yang diinginkan. Tapi perlu kita fahami juga, bahwa manusia memiliki banyak keterbatasan. Manusia memiliki batas kekuatan, manusia memiliki batas kemampuan, dan manusia memiliki batas kejenuhan.

Ketika seorag guru sudah sampai pada titik jenuh, maka tidak akan optimal dalam menjalankan tugasnya. Yang perlu dilakukan ketika guru sudah mencapai titik jenuh adalah, ajak guru untuk berdarma wisata. Tentu guru mengiginkan pandang yang bebas, setelah setiap hari hanya dibatasi oleh dinding kelas.

4. Perhatikan kebutuhan finansialnya
Nah inilah yang sangat penting. Meskipun guru selalu dituntut untuk ikhlas dalam menjalankan tugasnya, tapi bukan berarti guru harus menjalankan tugas tanpa ada imbal baliknya. Guru juga manusia yang memiliki kebutuhan hidup, apalagi guru yang sudah berkeluarga maka kebutuhan hidupnya lebih besar.

Jika seorang guru tidak bsia memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, maka keluarga akan kehilangan keceriannya. Suasana hidup di rumah akan panas dan hanya bisa saling menyalahkan tanpa bisa mencari solusi.

Kedaan seperti ini tentu akan memberikan efek negatif disekolah ketika mengajar. Guru yang memiliki tekanan hidup ekonomi, akan cenderung sensitif, baper dan tentu tidak fokus dalam mengajar.

Solusi terbaik dari masalah ini, tentu pemangku kepentingan harus memperhatikan dan berusaha memenuhi kebutuhan finansial para guru, terutama guru honorer.

Bagaimana? Apakah anda setuju dan pembahasan ini? Kalau setuju, silakan share artikel ini ke banyak teman di sosial media.