Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang, disertai dengan perubahan ciri-ciri penting suatu masyarakat, yaitu perubahan dalam teknologi, pola pikir masyarakat maupun kelembagaan. Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi.
Suatu negara dikatakan terjadi pertumbuhan ekonomi jika terjadi kenaikan output atau kenaikan pendapatan nasional per kapita. Pendapatan nasional per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Kenaikan pendapatan nasional per kapita menunjukkan terjadi pertumbuhan ekonomi. Namun kondisi tersebut belum dapat dikatakan terjadi pembangunan ekonomi.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan, bahwa pembangunan ekonomi memiliki empat sifat penting. Pembanguan ekonomi merupakan:
- Suatu proses. Pembangunan Ekonomi merupakan suatu proses, artinya pembanguann ekonomi itu berlangsung secara terus menerus bukan merupakan suatu kegiatan yang sifatnya insidental.
- Usaha untuk meningkatkan pendapatan per kapita. Dikatakan terjadi pembangunan ekonomi jika terjadi kenaikan dalam pendapatan perkapita, karena kenaikan pendapatan per kapita itu merupakan cerminan terjadinya kesejahteraan ekonomi masyarakat.
- Kenaikan pendapatan per kapita berlangsung dalam jangka panjang. Pendapatan per kapita secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun. Bukan berarti bahwa pendapatan per kapita harus mengalami kenaikan terus menerus, tetapi pada suatu waktu tertentu dapat turun, namun turunnya tidak terlalu besar.
- Kenaikan pendapatan per kapita diikuti dengan terjadinya perubahan teknologi dan atau kelembagaan. Dikatakan terjadi pembangunan ekonomi bukan saja berarti peningkatan pendapatan per kapita, namun kenaikan pendapatan per kapita yang diikuti dengan terjadinya perubahan teknologi. Misalnya di sektor pertanian, yang dulunya pengolahan lahan menggunakan tenaga hewan yang biasa disebut dengan (luku atau garu) sekarang menggunakan traktor.
Pentingnya SDA dalam Pembangunan Ekonomi
Masyarakat dapat mencapai kemakmuran karena berhasil memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki. Misalnya, di Kalimantan dapat mengolah batu bara, emas, itu semua akan menghasilkan pendapatan. Di Riau dengan tambang minyaknya. Sampai sekarang masih banyak orang yang mengatakan bahwa suatu negara mengalami kemiskinan salah satu faktor yang menyebabkan adalah karena tidak cukupnya sumber-sumber alam yang dimilikinya.
Rendahnya pendapatan suatu daerah, antara lain disebabkan oleh sumber-sumber alam yang tersedia baik dalam arti jumlah, jenis maupun kualitasnya yang rendah. Tanpa adanya sumber-sumber alam di suatu negara, maka tidak akan banyak harapan untuk berhasilnya pembangunan ekonomi dan begitu juga sebaliknya.
Beberapa daerah dengan pendapatan asli daerah (PAD) tertinggi di Indonesia merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam terutama hasil tambang, tingginya PAD berpengaruh terhadap pembangunan ekonomi masyarakat antara lain tingginya tingkat pendapatan masyarakat. Beberapa daerah tersebut antara lain Kota Bontang, Kalimantan timur merupakan daerah penambangan batubara yang besar, Kabupaten Siak, provinsi Riau merupakan daerah sumber penambangan minyak bumi.
Sumber daya alam memiliki banyak manfaat bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kenyataan yang terjadi di negara kita menunjukkan bahwa salah satu masalah yang harus dihadapi manusia adalah semakin tipisnya persediaan sumber daya alam. Apabila terjadi hal yang demikian, maka untuk mempertahankan terjadinya pertumbuhan ekonomi, dituntut adanya kearifan dari generasi sekarang untuk menyadari, bahwa generasi mendatang berhak menikmati sumber daya alam yang memang menjadi hak warisnya. Oleh karena itu diperlukan cara untuk mengelola sumber daya alam secara bertanggung jawab.
Fungsi dan Peran SDA Hayati terhadap Pembangunan Ekonomi
Indonesia merupakan Negara agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja pada sektor pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki ketergantungan yang cukup besar terhadap SDA hayati. Potensi sumber daya alam hayati Indonesia sangat beragam mulai dari pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, dan kelautan.
Peran sektor pertanian yang merupakan dari hasil SDA hayati terhadap pendapatan nasional, bangsa Indonesia tahu dan sadar bahwa bangsa Indonesia mempunyai potensi besar dalam sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari mata pencaharian utama masyarakat Indonesia adalah bertani. Pertanian adalah sektor penting di Indonesia, dengan beberapa alasan sebagai berikut:
- Pertanian di Indonesia merupakan potensi sumber daya alam yang besar dan beragam.
- Pangsa terhadap pendapatan nasional cukup besar.
- Besarnya penduduk yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini.
- Menjadi basis pertumbuhan di pedesaan.
Peranan sektor pertanian bagi perekonomian Indonesia cukup signifikan. Hal ini ditunjukkan pada kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan nasional yang cukup besar. Tabel Kontribusi Sektor Pertanian terhadap Pendapatan Nasional (PDB) (dalam miliar rupiah) tahun 2012-2013
No | Lapangan Usaha | 2012 | 2013 |
---|---|---|---|
1. | Pertanian, Peternakan, Kehutanan Perikanan | 1.091.447 | 1.190.412 |
2. | Tanaman Bahan Makanan | 529.968 | 574.330 |
3. | Tanaman Perkebunan | 153.709 | 159.753 |
4. | Peternakan | 129.297 | 146.089 |
5. | Kehutanan | 51.781 | 54.906 |
6. | Perikanan | 226.691 | 255.332 |
Total PDB sektor pertanian | 1.091.447 | 1.190.412 | |
Produk Domestik Bruto | 7.422.781 | 8.241.864 |
Dari tabel di atas menunjukan perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 6,23 persen dibanding tahun 2012. Sektor pertanian menyumbang 14 persen terhadap pendapatan nasional (PDB) dan sektor pertanian tumbuh sebesar 9 persen dari tahun 2012 ke tahun 2013.
Fungsi dan peran sumber daya alam hayati terhadap pembangunan antara lain sebagai berikut :
1. Menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB)
Produk domestik bruto (PDB) merupakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu Negara, termasuk penghasilan yang didapatkan orang asing yang bekerja di Indonesia. Sumber daya alam hayati memberikan sumbangan pada kenaikan PDB melalui pengelolaan sekor pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, dan kelautan.
Apabila dilihat dari segi ekonomi, sektor pertanian ini mampu menaikkan PDB kita dan membawa keuntungan. Hal ini terjadi apabila ditingkatkan hasil produksinya dan mencari wilayah yang dianggap memiliki pangsa pasar yang luas. Indonesia memiliki tanah yang subur, semestinya sektor pertanian dapat dikelola dengan baik sehingga dapat berkontribusi besar terhadap naiknya PDB. Jumlah penduduk yang besar merupakan potensi pasar yang luas, apalagi bila dapat menjangkau pasar luar negeri.
2. Penyedia lapangan pekerjaan
Luasnya lahan pertanian di Indonesia memberikan kesempatan lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat. Maka wajar kalau Indonesia disebut sebagai negara agraris karena sebagian besar warga negaranya bekerja di sektor pertanian. Peran SDA hayati dalam bentuk produksi pertanian telah mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup banyak seperti pada tabel di bawah ini.
No | Jenis Lapangan Pekerjaan | Jumlah |
---|---|---|
1 | Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan | 39.959.073 |
2 | Pertambangan dan Penggalian | 1.555.564 |
3 | Industri | 14.784.843 |
4 | Listrik, Gas dan Air | 254.528 |
5 | Konstruksi | 6.885.341 |
6 | Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi | 24.804.705 |
7 | Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi | 5.231.775 |
8 | Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan | 3.012.770 |
9 | Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan | 17.532.590 |
10 | Lainnya | - |
Jumlah | 114.021.189 |
Dari tabel di atas jelas bahwa penduduk yang bekerja disektor agraris memiliki jumlah tenaga kerja yang paling tinggi dibandingkan jumlah tenaga kerja di bidang lain. Hal ini menunjukkan sector agraris membutuhkan banyak tenaga kerja untuk mengelola berbagai sumber daya alam hayati yang ada.
3. Meningkatkan kesejahteraan petani
Sumber daya alam hayati berupa hasil-hasil pertanian telah lama menopang kehidupan petani . Sebagian besar petani tinggal di pedesaan meningkatkan kesejahteraan petani berarti berupaya meningkatkan perekonomian pedesaan. Peningkatan hasil produksi pertanian dengan intensifikasi dan diversifikasi perlu dilakukan terus menerus dengan pengenalan teknologi pertanian maupun dengan penelitian untuk meneukan varietas-varietas tanaman baru yang unggul.
Dengan meningkatnya kuantitas dan kualitas produk pertanian maka kesejahteraan petani akan semakin meningkat. Sektor pertanian merupakan sumber utama kehidupan dan pendapatan masyarakat petani. Menyejahterakan disini mengandung arti luas, mampu menumbuhkembangkan partisipasi petani dan mampu meningkatkan keadaan sosial ekonomi petani melalui peningkatan akses terhadap teknologi, modal, dan pasar.
4. Menyedikan pangan untuk rakyat
Salah satu indikator pembangunan ekonomi adalah terciptanya kesejahteraan bagi rakyat, kesejahteraan rakyat ditandai dengan terpenuhinya berbagai kebutuhan terutama kebutuhan pokok yaitu sandang, pangan dan papan. Sumber daya alam hayati memiliki peran salah satunya yaitu sebagai penyedia sumber pangan bagi rakyat, dengan terpenuhinya pangan bagi rakyat maka dapat dikatakan bahwa sumber daya alam hayati berperan dalam pembangunan ekonomi.
Di wilayah Indonesia profesi sebagai petani mampu mengurangi angka pengangguran yang cukup besar, dimana sektor pertanian terbuka secara luas asalkan memiliki modal dan pengetahuan yang cukup dalam pengelolaaan usaha tani tersebut.
5. Menjadi basis pertumbuhan ekonomi
Sebagai negara agraris di mana sebagian besar warga negaranya bekerja di sktor pertanian sumber daya alam hayati mestinya bisa menjadi basis pertumbuhan ekonomi. Sumbangan sektor pertanian termasuk kehutanan dan perikanan dalam PDB dan ekspor luar negeri merupakan sektor yang strategis.
Menurut laporan BPS, sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto terbesar dalam PDB berdasarkan harga berlaku triwulan I-2010 adalah sektor industri pengolahan sebesar Rp380,9 triliun, kemudian sektor pertanian Rp239,4 triliun. Dari data tersebut dapat diartikan bahwa sektor pertanian menempati peringkat ke-2 setelah sektor industri dalam pendapatan negara tiap tahunnya.
Melihat dari data BPS tersebut dapat dikemukakan bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang cukup menguntungkan apabila ditingkatkan dan disebarluaskan pangsa pasarnya khususnya dalam pemasaran produk- produk lokal negara kita sehingga tidak kalah saing dengan produk-produk luar yang bermunculan saat ini.
Fungsi dan Peran Sumber Daya Alam Non Hayati bagi Pembangunan Ekonomi
Sumber daya alam non hayati merupakan sumber daya alam yang berupa benda tak hidup. Pada umumnya sumber daya alam non hayati dimanfaatkan sebagai sumber energi selain pemanfaatannya secara material. Keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.
- Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, kebutuhan akan air, baik itu untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari, maupun energi, terus meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan.
- Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin. Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya.
- Tanah sumber daya alam non hayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung juga terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah.
- Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti: sebagai bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Indonesia, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini. Oleh karena jumlahnya yang sangat terbatas, maka penggunaannya harus dilakukan secara efisein.