Perbedaan Listrik Arus Kuat Dan Arus Lemah

Di dalam dunia kelistrikan kita mengenal yang namanya arus listrik yang biasa disebut dengan Ampere, Pada artikel kali ini saya akan membahas macam-macam arus listrik yang dikenal dengan arus kuat dan arus lemah. Lalu apa sebenarnya perbedaan antara listrik arus kuat dengan arus lemah ini? Bagi yang awam saat ditanya, Tahukah kamu apa perbedaan antara arus kuat dan arus lemah?

Mungkin secara umum masih bisa membayangkan mengenai perbedaan antara kedua istilah ini, namun jika disuruh untuk menjabarkannya dengan kata-kata, rasanya agak sulit untuk dijelaskan.

Perbedaan Listrik Arus Kuat Dengan Arus Lemah

1. Arus Kuat
Arus kuat ialah suatu sistem atau instalasi kelistrikan yang memiliki nilai arus listrik yang cukup besar (kuat). Contohnya saja seperti pembangkit listrik (generator), transformator (trafo), gardu-gardu listrik, panel-panel listrik, motor listrik, kabel-kabel listrik berukuran besar, instalasi listrik di rumah-rumah dan berbagai peralatan listrik arus kuat lainnya.

Arus kuat yang biasa disebut dengan istilah "Elektro" ini sering dianggap sebagai suatu sistem kelistrikan yang menggunakan listrik dari tegangan menengah hingga tegangan tinggi.

Arus Lemah
Arus lemah adalah suatu sistem atau rangkaian yang berhubungan dengan sistem kelistrikan yang memiliki nilai arus yang kecil (lemah), Contoh peralatan listrik arus lemah adalah semua yang berhubungan dengan elektronika misalnya seperti komputer ataupun laptop, remote, radio, televisi, ponsel (hp), kamera dan masih banyak lagi yang lainnya.

Arus lemah juga dapat dikategorikan kedalam sistem kendali (control), automatisasi, seperti PLC, mesin CNC, HMI, instrumen, sensor-sensor, mikrokontroller, remote controller dan lain-lain. Arus lemah biasa disebut dengan istilah "Elektronika", arus lemah juga biasanya berhubungan dengan listrik bertegangan rendah.

Pada uraian di atas adalah pengertian umum sekaligus sebagai perbedaan antara arus kuat dan arus lemah. Dan dibawah ini adalah beberapa perbedaan lainnya.

Setelah mengetahui masing-masing pengertiannya, Ada pertanyaan selanjutnya yang tak kalah penting yaitu, Berapakah batasan nilai arus yang termasuk kedalam arus lemah dan arus kuat tersebut?

Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa nilai arus listrik dibawah 1A (ampere), dapat dikategorikan kedalam arus lemah, namun pernyataan seperti ini belum sepenuhnya dapat dibenarkan, karena terdapat beberapa peralatan listrik (elektro), seperti misalnya motor listrik dengan arus listrik dibawah 1A atau sebaliknya ada juga peralatan elektronika yang menghasilkan arus listrik diatas 1A.

Mungkin ada sebagian yang berpendapat bahwa arus kuat menggunakan tegangan menengah sampai tegangan tinggi, sedangkan arus lemah menggunakan tegangan rendah, pernyataan seperti ini juga tidak sepenuhnya benar. Contohnya saja listrik yang digunakan di rumah-rumah menggunakan tegangan rendah sebesar 220V, namun ini dianggap termasuk dalam kategori arus kuat, begitu juga sebaliknya beberapa perangkat elektronika ada yang menggunakan tegangan listrik sampai 750V, apakah ini masuk kategori arus lemah atau arus kuat?

Selain itu ada juga pendapat lainnya yang menyatakan bahwa arus kuat menggunakan listrik AC (arus bolak-balik), sedangkan untuk arus lemah menggunakan tegangan listrik DC (arus searah), Lalu apakah benar demikian?

Beberapa pendapat lainnya mengenai perbedaan arus kuat dan arus lemah yaitu pekerjaan di bidang arus kuat biasanya lebih berat (lebih menguras tenaga), karena umumnya kabel-kabel dan peralatan yang dipakai pada listrik arus kuat berukuran besar, sedangkan pekerjaan di bidang arus lemah lebih ringan (tidak terlalu banyak menguras tenaga), karena umumnya menggunakan peralatan dan kabel yang berukuran kecil. Mungkin pendapat seperti ini dapat diterima.

Pada dasarnya istilah arus kuat dan arus lemah ini sebenarnya berkembang di dunia industri, oleh karena itu, istilah ini masih menjadi suatu hal yang belum dapat dipastikan, kapan istilah ini mulai digunakan, siapa yang pertama kali menemukannya dan berapa batasan arus listrik pada arus kuat dan arus lemah. Semua ini masih belum ditemukan jawaban yang pasti.

Mungkin pernyataan diatas dapat memberikan sedikit pengetahuan kepada kita mengenai perbedaan arus kuat dan arus lemah ini, meskipun ada juga uraian yang belum dapat dipastikan atau diterima seperti batasan nilai arus listrik sebagai perbedaan antara arus kuat dan arus lemah. Uraian di atas merupakan gambaran secara umum saja, jadi jangan ditolak mentah-mentah atau di telan bulat-bulat.

Sekian untuk artikel kali ini semoga bermanfaat.